Andi Nitha Nahfiah
04.21
0 Comments
Pilih Aku atau Dia
Setelah mengisi pulsa pesan Parijo baru dibalasnya.
“Maaf baru dibalas karena baru isi pulsa ni, nanti malam Pinem bisa keluar tapi tunggu nyonya sama tuan makan malam dulu ya. Mas Parijo tunggu di perempatan dekat Indomart, ya,” balas Pinem melalui whatsap.
Malam ini adalah pertemuan pertama antara Pinem dan Parijo. Perkenalan melalui Facebook berlanjut bertukaran nomor Whatsap dan akhirnya mereka bertemu. Ternyata Parijo adalah supir pribadi pak Willy tetangga sepuluh rumah dari rumah majikan Pinem.
Perjumpaan dilanjut dengan makan di angkringan dekat Indomart sangat berkesan bagi Pinem. Parijo bertubuh atletis dengan rambut ikal dan kulit putih bersih sungguh menawan. Setelah selesai makan dan ngobrol sebentar, Parijo mengantar Pinem kembali ke tempat mereka janjian.
“Benar ni, nggak mau aku antar ke rumah?” tanya Parijo.
“ Enggak usah mas, aku diturunin di perempatan jalan tadi aja.”
Sebelum berpisah Parijo memegang tangan Pinem. “ Pinem? Ada yang ingin ku katakan. Tapi jangan marah, ya?”
“ Ada apa?” tanya Pinem menahan debar-debar dalam hati.
“ Aku tresmo karo kowe, opo kowe nrimo, Pin?” suara Parijo bergetar mengharap jawaban dari Pinem.
Malam yang begitu indah bagi Pinem, membuat Pinem sulit menutup mata. Ia berjanji akan menjawabnya malam ini juga melalui whatsapnya.
“ Diterima atau tidak ya?” tanya Pinem dalam hati.
“Mas Parijo orangnya ganteng, bodynya oke, pekerjaan oke juga, dan kelihatannya orangnya baik dan penuh perhatian. Sayang kalau ditolak.” Pinem merenung untuk memberi jawaban.
Akhirnya dengan segala kemantapan hati, Pinem memberikan jawabannya jika ia menerima Parijo dengan sepenuh hati
‘mas aku terima engkau menjadi pacarku, dan jangan kecewakan aku'💝💞💋
Pinem mempunyai teman sesama asisten rumah tangga bersebelahan dengan rumah majikannya. Setelah pulang dari kencan dengan Parijo, Pinem menceritakan pada Inem tentang kencan berkesannya
“Nem aku baru pulang kencan lo, dengan gebetan baruku, namanya Parijo, orangnya handsome abis Nem,” demikian Pinem mengawali whatsapnya dengan Inem sahabatnya.
“Dengan mas Bedjo, mana yang lebih ganteng Pin pacarmu yang dulu itu? Tanya Inem. Aku juga baru berkenalan sama seseorang lewat Facebook. Namamya Parman. Besok malam Parman mengajakku ketemuan. Temenin aku ya, Pin.” Inem menutup whatsapnya.
Keesokan malamnya, Pinem sudah di tempat Inem, menunggu Parman. Beberapa menit kemudian, Parman datang dengan motor Varionya. Alangkah kagetnya Pinem ternyata Parijo adalah juga Parman. Dengan nada marah dan cemburu Pinem menghampiri Parijo yang masih terbengong-bengong apa yang dilihatnya.
“Hai, mas, pilih aku atau dia? Baru semalam aku beri jawaban, sekarang sudah ngelirik cewe lain. Dasar playboy cap teri.” Pinem marah sambil menarik baju Parijo.
“ Ono Opo iki?” Tanya Inem
“ Tanya sama playboy teri mu itu.” Jawab Pinem marah sambil berlalu.
Inem yang masih bengong dan Parijo yang masih kaget hanya dapat diam membisu melihat Pinem yang marah-marah.
T A M A T