Gaza I'm Coming
Review buku Gaza I’m Coming
Judul : Gaza I’m Coming
Penulis : Ainum Ainan Takhsyaallah
Jumlah Halaman : 251
Penerbit : Syafirah
Gaza
I’m Coming
Berkisah tentang
seorang junalis yang tomboy, Devina El-Azzam, bekerja sebagai jurnalis di
majalah D’Islamic. Devina mengelola dua rubric khusus tentang dunia Islam dan
opini. Devina mempunyai idealisme untuk mengislamkan pers Indonesia.
Menuju Gaza adalah
impiannya , dan tanpa diduga Devin mendapat tugas meliput ke Gaza. Bermulai
Devin adalah gadis tomboy, yang berubah setelah sering mendapatkan email yang
berisikan tausyiah-tausyiah dari Av-Rous, pemuda misteri yang suatu saat ingin
dijumpainya .
“Devina, anti adalah
seorang jurnalis muslim yang cerdas, rambut adalah mahkota wanita yang wajib
dijaga dari pandangan lelaki. Bukalah tafsir al-Quran surat AL-Ahzab. Di sana
Allah memerintahkan kaum wanita untuk menutupnya, temukan makna hidupmu Devina,
jurnalis kebanggaan D’Islamic…(13)
Awal yang menarik dari
buku ini menggambar sang tokoh belum lama mengenal islam tapi ia berusaha
menemukan jati diri menjadi seorang muslimah di tengah karirnya mengejar
berita.
Devina berangkat ke
Gaza dengan rombongan dokter Ibnu dari Ikatan Dokter Indonesia. Devina
ditugaskan bersama seorang teman rekan sekantor, jurnalis berwajah cool bernama Misy’Al Syuhada, yang bukan
muhrimnya. Awalnya Devina sempat menolak, namun karena pertimbangan deri
direktur kantor, akhirnya ia berangkat bersama rombongan dokter, yang di
dalamnya ada seorang dokter perempuan yang bisa menjadi mahramnya sementara.
Sesampai di Mesir,
sebelum memasuki perbatasan Raffa menuju Gaza, sebuah kejuatan tak diperkirakan
sama sekali dalam kehidupan Devina. Sang dokter memintanya untuk menikah dengan
Misy’Al, dengan pertimbangan keamanan dan perlindungan. Berat bagi Devina
karena ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap pemuda tersebut. Namun
akhirnya Devina menyanggupi dengan syarat hanya dua pecan, selama tugas.
Kisah yang menarik,
sebuah tugas yang berat harus ditebus dengan pengorbanan yang berat juga,
menikah dengan orang yang tidak dikenal dengan baik, selain karena rekan kerja
dan semua ini demi keamanannya. Seorang wanita harus dilindungi di manapun ia
berada.
Setelah pernikahan
Devina akhirnya leluasa dalam menjalankan tugasnya ditemani suami sementaranya.
Dilangit Gaza cinta
mulai bersemi (67), Dengan menikah Devina lebih leluasa dalam mengejar berita
karena ada Misy’Al yang sam-sama bertugas. Tetapi pada saat keduanya sedang
memburu berita sebuah peluru dilontarkan pada keduanya. Devina tercekat, pelura
mengenai tangan Misy’Al, akhirnya mereka bersembunyi hingga malam tiba. Malam
pertama Devina dan Misy’Al dibawah langit Gaza.
Dari cuplikan di atas
bahwa cinta itu hadir pada saat yang tepat di mana kedua manusia merasakan
peristiwa yang sama pada suatu ikatan yan sah.
Bagian akhir dari buku
ini, kisah semakin menarik. Membuat rasa penasaran pembaca untuk mengetahui
perjalanan seorang juranalis Devina yang penuh liku. Dibungkus dengan aroma
cinta dalam suasana desing peluru. Rasa cinta, kasih, dan sayang tumbuh diaroma
mesiu dan desing peluru.
Buku yang sangat
recommend buat yang gemar berpetualangan dan mengenal dunia jurnalisme.