Menyambut bulan Ramadhan diberbagai daerah memililki tradisi
yang selalu dilakukan. Hal ini adalah ungkapan dari kegembiraan dalam menyambut
bulan yang penuh berkah ini. Berbagai macam cara dilakukan untuk menyambut bulan
Ramadhan ini. Diantaranya ada yang melakukan dengan mengundang makan makan
sanak saudara, pergi rekreasi berenang atau mengirinkan bingkisan kekeluarga
yang lebih tua.
Di Jawa Tengah kebiasaan menyambut ramadhan ini dilakukan
dengan acara berendam atau mandi disumur atau di sumber mata air di tempat
tempat keramat. Tradisi ini disebut dengan “Padusan” yang bermakna agar jiwa
dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan
bathin. Selain itu sebagai pembersihan diri atas segala kesalahan dan perbuatan
dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Daerah yang melakukan tradisi padusan ini
terdapat pada daerah Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta.
Selain acara Padusan kebiasan lain yang sering dilakukan
setiap hari ke 10 pada bulan Rajab adalah ‘Nyadran’. Keluarga yang berada diluara daerah akan
sengaja pulang untuk mengikuti acara Nyadran ini. Karena digunakan sebagai
ajang silahturahmi menjelang bulan Ramadhan.
‘Nyadran’ atau ‘Sadran’ berasal dari kata Sodrun yang artinya
gila atau tidak waras. Adapun asal muasal terjadinya acara ‘Nyadran’ atau
‘Sadran’ berasal dari, sebelum datangnya Walisongo, masyarakat di pulau Jawa
banyak yang masih menyembah pohon, batu bahkan binatang dan itu dianggap tidak
waras.
Selain menyembah mereka juga membawa sesaji berupa makanan
dan membaca matra. Kemudian datang para Walisongo yang meluruskan ajaran mereka
dan yang wajib disembah hanya Allah SWT. Matra matra yang dibaca diganti dengan
doa doa menurut agama islam. Sedangkan sesaji diganti berupa makanan yang biasa
dimakan oleh warga.
Pada saat ini Nyadran dilakukan dengan cara doa bersama
(tahlil) yang dipimpin sesepuh dusun setempat. Mereka bersama sama memanjatkan
doa untuk kakek, nenek, bapak, ibu serta saudara saudara mereka yang tekah
meninggal. Selesai berdoa, semua warga menggelar kenduri atau makan bersama.
Setiap keluarga membawa makanan sendiri. Uniknya makanan yang dibawa berupa
makanan tradiosinal seperti, ayam ingkung, sambal goreng, mangut, urap sayur
dengan lauk perkedel, tahu tempe bacem.
Setelah makan bersama warga pulang kerumah masing masing dan
saling bermaaf- maafan menjelang bulan Ramadhan.
sumber gambar: m.metrotvnews.com
sumber gambar: m.metrotvnews.com